FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN

  • Lisa Damayanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Keywords: Stunting, Usia, Jarak, Tinggi Badan, Gizi, Anemia

Abstract

Stunting merupakan hasil dari standar pertumbuhan < -2 SD di nilai dari Z-score panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara faktor Ibu dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman. Penelitian menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah balita di Puskesmas Minggir sebanyak 965 balita dengan menggunakan teknik Probability sampling yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan sampel sebanyak 91 balita. Hasil penelitian memiliki jumlah balita yang mengalami stunting sebanyak 56 responden ( 61,5 % ),Ibu yang memiliki usia saat hamil < 20 dan > 35 tahun sebanyak 39  responden (42,9%), balita dengan jarak kelahiran dekat (≤2 tahun) sebanyak 36 balita (39,6%), Ibu dengan tinggi badan pendek ( < 150 cm ) sebanyak 31 responden (34,1%), Ibu dengan status gizi KEK (Lila < 23,5 cm ) sebanyak 37 responden (40,7%), dan Ibu mengalami anemia (Hb < 10 gr/dl ) sebanyak 41 responden ( 45,1 %). Dari hasil pengujian Chi- Square, didapatkan hubungan antara faktor Ibu dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2022.

Published
2024-05-26
How to Cite
Damayanti, L. (2024). FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN. Indonesian Journal of Health Development, 6(1), 11-22. https://doi.org/10.52021/ijhd.v6i1.128
Section
Articles