FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA 6-32 BULAN DI KECAMATAN TELAWANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Abstract
Stunting memiliki hubungan terhadap pertumbuhan pada 1000 hari pertama anak, dapat disebabkan oleh terjadinya tidak terpenuhinya asupan gizi cukup yang berlangsung lama hingga jatuh ke keadaan stunting. Tujuan dari penelitian untuk menganalisa hubungan pemberian ASI ekslusif dan asupan nutrisi terhadap terjadinya stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sebabi Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian yang adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi dari penelitian adalah semua balita berumur 6-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sebabi. Sedangkan total sampel pada penelitian ini adalah 51 balita dengan status stunting dan 51 balita tidak stunting .Variabel dependen dalam penelitian ini adalah stunting dan variable independen adalah riwayat ASI ekslusif, asupan energi dan asupan protein. Data primer didapatkan dari hasil wawancara menggunakan kuesioner foodrecall dalam 24 jam dan data skunder menggunakan data pelaporan gizi puskesmas, register posyandu dan buku KIA responden. Uji analisis dengan Chi-square , t-test Independen dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan uji statistik Chi-square pada Riwayat ASI eksklusif dengan didapatkan nilai p=0,010. Riwayat asupan energi dengan nilai p = 0,085. Riwayat asupan protein dengan nilai p = 0,159 Pada uji multivariate variable dengan uji statistik regresi berganda mendapatkan; riwayat ASI ekslusif dengan OR= 6,54. Data pada hasil penelitian menunjukan bahwa riwayat ASI eksklusif memiliki hubungan yang erat dengan kejadian stunting dan memiliki risiko sebanyak 6,54 kali terhadap kejadian stunting, sedangkan asupan energi dan protein tidak memiliki hubungan erat dengan kejadian stunting